Di sebuah gerai makan, sambil menyantap hidangan saya diam-diam menyimpan senyum sambil nguping perbincangan yang berlangsung di meja sebelah. Seorang Ibu dengan setengah kesal beberapa kali menegur sang anak untuk segera makan. Tapi sang anak laki-laki itu tampak cuek dan asyik sendiri dengan sepasang earphone menancap di kedua telinganya. Akhirnya saya tahu apa yang sedang didengar oleh sang anak. Saya tersenyum lagi. “mungkin inilah rasanya rasa suka pada dirinya sejak pertama aku bertanya facebook-mu apa nomermu berapa..” Satu dari sekian banyak warna dan inspirasi yang hilang dan dirindukan dari panggung musik Indonesia adalah hadirnya penyanyi-penyanyi cilik yang melagukan kehidupan dan keceriaan anak-anak. Hilangnya lagu anak-anak dari ruang dengar kita selaras dengan langkanya tontonan dan bacaan khusus anak yang benar-benar menyuarakan keceriaan masa kecil. Bukan tidak ada sama sekali, tapi panggung untuk anak-anak memang telah lama tutup baik di media cetak mau
di sini dan di ujung jalan itu