Pada suatu malam di negara yang warganya dikenal sangat relijius, orang-orang berkerumun di sekeliling panggung yang diyakini bisa melimpahkan banyak berkah. Ketinggian panggung itu seolah menyesuaikan kehormatan orang-orang yang menempatinya. Dan memang begitu yang lazim dan dimaklumi oleh kebanyakan warga di negara relijius ini. Jamaah pengajian berada di emperan. Duduk dengan alas seadanya. Itu tak mengapa. Sementara para penceramaah yang kadang sebenarnya tidak terlihat alim-alim amat, tapi karena personanya telah dibangun dengan sangat wangi, maka mereka dianggap suci dan memiliki kebenaran pada semua aspek, menempati panggung beralas permadani. Duduk pada bantalan empuk. Disuguhi minuman dan buah-buahan segar. Seringkali di belakangnya berdiri pengawal baik aparat maupun ormas berseragam semimiliter. Kartun sindiran buatan micecartoon.co.id (dok. pribadi). Para penceramah itu suka mengenakan jas dan aksesoris mencolok. Seakan ingin mempertegas bahwa mereka perlu tampil dan diliha...
di sini dan di ujung jalan itu