Dunia bersiap belajar dari Indonesia. Dan WHO sebentar lagi akan kembali mengundang pejabat dari Indonesia sebagai narasumber untuk berbagi resep cara menghadapi serangan pandemi Covid-19.
Bukankah ini membanggakan dan mengagumkan? Sebab dunia dan WHO tampaknya akan segera memahami kekuatan besar yang dimiliki oleh Indonesia. Kekuatan itu bernama PSBB alias Peraturan Suka-suka Buat haBib.
"Bangsa yang hebat ialah bangsa yang tunduk pada ormas dan takut ulama" |
Dari Indonesia, dunia bisa memetik banyak pelajaran tentang pandemi. Bahwa Corona tak perlu ditakuti. Corona hanya penyakit biasa. Virusnya bahkan akan mati hanya dengan makan nasi kucing sampai kenyang dan minum kayu putih sampai kembung.
Corona tidak lebih dari penyakit yang bisa dikalahkan dengan doa-doa. Jadi tak perlu takut Corona.
Justru Corona yang takut dengan Indonesia. Sebab orang-orang di negeri ini sangat relijius. Orang-orang di sini suka sekali bersujud dan berdoa. Tidak hanya di rumah dan tempat ibadah, tapi juga di jalanan.
Oleh karena itu, takutlah pada ulama dan para pengikutnya. Sebab bersama mereka doa-doa akan selalu menggema. Dinding virus pun akan hancur berantakan.
Buktinya ulama dan para pengikutnya tak perlu karantina. Tak wajib pakai masker. Dan bebas berkerumun. Corona tak bisa berbuat banyak di sini. Kuncinya ialah PSBB tadi.
Dunia dan WHO tidak pernah tahu hal ini sebelumnya. Sebab mereka hanya sibuk di laboratorium aseptis mencoba meracik formula obat dan vaksin terbaik.
Memang obat dan vaksin dibutuhkan. Itu bagian dari senjata melawan Corona. Tapi senjata apapun tak akan mempan kalau tak disertai sentuhan dan ujaran-ujaran agama.
Lagipula vaksin itu buatan asing. Siapa bisa menjamin kehalalannya? Siapa tahu di dalamnya telah dicampur chip yang merusak otak.
Lagipula obat-obatan itu penuh campuran zat kimia. Bisa merusak ginjal dan hati. Membuat otak mengecil sehingga anak jadi bodoh.
Corona itu virusnya kecil. Mudah meleleh oleh panas matahari. Semakin cepat meleleh kalau mataharinya ada di negera yang memuliakan ulama.
Oleh karena itu, belajarlah pada Indonesia. Berkat PSBB, Corona tak jadi sesuatu yang menakutkan. Kasus positif 5000 per hari hanya angka biasa seperti angka 1,2,3,4,5, dan seterusnya.
Wahai dunia dan WHO, bergurulah pada kami orang Indonesia.
Komentar
Posting Komentar