Selamat datang di Praya dan selamat menikmati Lombok meski hanya untuk singgah sehari. Tak mengapa kar ena menginjakkan kaki di tempat baru selalu mem antik rasa ingin tahu. Salah satunya tentang makanan khas setempat. Belum lama turun dari pesawat sebuah pesan saya terima. Rupanya Bu Ida dan sang sopir sudah menunggu di luar. Tahu bahwa kami datang dari jauh dan melewati waktu transit yang lumay an lama, Bu Ida pun membawa kami ke sebuah tempat makan bernama R umah Makan Cahaya tak jauh dari bandara. Jika melihat sekeliling bandara Praya belum banyak bangunan seperti rumah makan yang berdiri. Oleh karena itu RM Cahaya terlihat mencolok meski bangunannya tidak terlalu besar. Hanya ada 5 meja panjang dengan deretan kursi yang menyertai serta beberapa meja ukuran sedang di dalamnya. Tapi bukan hanya itu yang membuat RM Cahaya menjadi tujuan banyak orang saat baru tiba atau hendak menuju bandara Praya. Melainkan karena nasi balap puyungnya. Dari beberapa menu yang ada
di sini dan di ujung jalan itu