Jakarta, 15 September 2011, hari di
mana ribuan orang membuat janji bersama
di satu tempat untuk merayakan kebahagiaan, cinta dan mungkin juga
perselingkuhan. Inilah pertunjukkan musik cinta terbesar di tahun 2011 yang tak hanya
menggetarkan panggung konser Indonesia, disiarkan oleh stasiun TV nasional,
diberitakan banyak media, riuh di social media, dan sukses luar biasa karena 3500
tiketnya sudah habis terjual 2,5 bulan sebelum hari H. Ini
pun jadisalah satu hari spesial bagi saya.
09.30 WIB saya tiba di Jakarta setelah
melalui perjalanan panjang 13 jam menggunakan mobil travel.
16.24 WIB. Saya sedang berada di
dalam taksi bersama mba Reni Soediono dan Ilham Bikki dalam perjalanan menuju
venue konser.
17.17 WIB. Akhirnya menginjakkan
kaki di JCC. Dalam
hati bertanya: “jadi
ini yang namanya Jakarta Convention Center itu ?”. Saya melangkah keluar dari
taksi dan berjalan menuju pintu antrian Gold. Di sana saya akhirnya bertemu
dengan mba Safitri Wardhani, tentu kami tak ada hubungan saudara,. Mbak Fitri,
saya memanggilnya demikian adalah bundanya
soulmateKAHITNA. Ada juga mba Yuli dan beberapa orang lagi. Itu pertama kali
saya bertemu dengan mereka semua setelah sebelumnya hanya sok kenal sok dekat
di halaman facebook.
17. 21 WIB. Saya memisahkan diri
menuju antrian Festival. Di sana sudah ada banyak orang duduk di lantai.
Segerombolan wanita berbaju merah juga terlihat. Ada mba Silmi Mariya, Yolanda
dan menyusul belakangan Adel. Ini juga pertama kalinya saya bertemu dengan
mereka. Selain itu di sini juga saya berpapasan dengan beberapa personel Project
Pop seperti Tika Panggabean dan Yosi yang masuk melalui pintu artis tepat di
belakang antrian saya.
17.29 WIB. Saya mulai mengantri dan
mengambil posisi duduk melantai di selasar JCC bersama teman-teman
soulmateKAHITNA itu. Penampilan mereka yang mencolok membuatnya seperti komplotan
berbaju merah. Untung saya beda sendiri dengan mengenakan kemeja biru dongker.
Suasana antrian tiba-tiba riuh dan
sejumlah orang mendadak berlarian menepi.
Langit Jakarta yang sebelumnya
mendung akhirnya tumpah. Hujan deras disertai angin kencang membuat beberapa
poster dan banner konser terlepas dari tali dan tiangnya.
17.51 WIB. Masih mengantri. Kini saya
dan soulmateKAHITNA berdiri karena pintu masuk JCC sudah dibuka. Komplotan baju
merah bertambah setelah mba Au, mba Wie, Sitti dan lainnya bergabung. Mas
Firman, salah satu manajer KAHITNA melintas membelah antrian kami. Dalam hati
saya berkata “oh, jadi ini orang yang beberapa hari lalu telepon saya
malam-malam”
18. 27. Saya melewati pemeriksaaan
tiket pertama untuk kemudian masuk ke dalam atrium JCC. Sebuah gelang kertas
berwarna pink sudah melingkar di pergelangan tangan.
18.30. Rombongan soulmateKAHITNA berbaju merah terus bertambah setelah Dhilla dkk.
bergabung. Sambil menunggu masuk hall konser
orang-orang asyik berebut berfoto dengan poster-poster diri personel
KAHITNA yang tersebar di dalam lobi JCC. Saya pun berjalan-jalan melihat beberapa
foto persiapan konser yang juga dipajang.
18.35. Bertemu dengan mas Firman,
sang manajer KAHITNA, memperkenalkan diri dan ia mengingat kalau kami pernah
berbicara lewat telepon beberapa hari sebelumnya.
Saya memisahkan diri dari rombongan
besar untuk membeli album baru KAHITNA
yang dijual keliling oleh beberapa orang. Saya membeli dua dengan pemikiran
yang satu akan saya putar dan satu lagi akan saya simpan.
18.39 WIB. Kembali bergabung dengan komplotan
baju merah. Kini mereka, termasuk saya juga, berfoto dengan latar wallpaper
yang akan menjadi KAHITNA menggelar konfrensi pers usai konser.
18.49 WIB. Saya mengantri kembali
untuk masuk ke dalam hall konser. Cukup panjang antriannya, namun
soulmateKAHITNA berbaju merah masih mudah dikenali, bahkan makin mencolok
dengan “polah” yang dibuatnya. Saya tetap kalem, bukan apa-apa, hanya mati
gaya. Beberapa waktu kemudian datang mbak Linda, soulmateKAHITNA yang waktu itu
terkenal sering datang menonton KAHITNA meski terpisah negara.
20.00 WIB. Saya sudah melewati pintu
festival dan berjalan menuju hall di atas karpet yang membentang.
20.08 WIB. Sudah berada di dalam
hall, di depan panggung. Di belakang saya tepat duduk Bu Acin, bos Musica
Studio label tempat KAHITNA bernaung dan beberapa orang yang pernah saya lihat
di TV.
20.18 WIB. Lampu hall dimatikan, pengumuman
prosedur darurat evakuasi bencana diperdendengarkan salah satu SOP pertunjukkan
musik di dalam gedung.
20.20 WIB. Suasana mulai riuh.
Penonton Festival mulai pemanasan dengan berteriak.
20.25 WIB. Riuh mulai meninggi.
Panggung mulai benderang. Tirai putih yang menutupi panggung membiaskan cahaya
dan gambar logo hati terbelah berwarna hitam putih. Penonton berteriak dan
terus berteriak.
20.26 WIB. Jamaican Cafe muncul dari
sisi kiri dan kanan panggung. Mereka membawakan Ti Amo milik KAHITNA dengan
acapela yang manis. Lagu itu berhasil memantik semangat penonton yang semakin
kencang berteriak. Saya tetap kalem. (Padahal ikut bernyanyi..Ti Amo..nelamnya solitudineeee..!!!)
20.30 WIB. Dari balik tirai
instrumentasi lagu-lagu mulai terdengar. Lampu meredup. Penonton tampak makin
geregetan dan bertambah riuh saat intro Cerita Cinta diperdengarkan. Layarpun
berubah menguning kemudian membiru ketika permainan piano Cinta Sudah Lewat dimainkan
disusul kemudian Tak Mampu Mendua dan Biarkanlah. Akhirnya Tirai putih terbuka. Panggung
pertunjukkan terlihat jelas. JCC semakin bersorak riuh ketika logo 25 Tahun
KAHITNA berwarna pink perlahan terukir manis di layar raksasa diikuti foto-foto
sampul album KAHITNA. Saya tersenyum (Tapi hatinya meloncat-loncat).
20.35 WIB. Panggung meredup kembali dan
untuk beberapa saat JCC menjadi hening. Namun tak lama teriakan itu kembali
pecah saat layar terbelah dan bergerak memunculkan Hedi, Carlo dan Mario. Layar
terus bergeser hingga semua personel KAHITNA dan pemain orkestra di belakangnya
terlihat. Teriakan penonton pecah tak terbendung lagi. This is KAHITNA!!.
KAHITNA langsung mengajak penonton
bernostalgia lewat nomor etnik Lajeungan. Semua personel yang kompak berpakaian serba putih gading seolah membawa
penonton mengingat kembali masa “jadul” KAHITNA saat identik dengan kostum
serupa. Sementara itu koreografi ketiga vokalis KAHITNA menambah riuh suasana
JCC. Di panggung festival terdengar beberapa suara penonton yang dibuat kagum
sekaligus geli dengan gerakan tari KAHITNA. Ada juga yang membahas singkat
Carlo Saba yang katanya sudah bisa menari. Lajeungan sukses menjadi pembuka.
20.41 WIB. KAHITNA tak mengizinkan
penonton beristirahat. Setelah Lajeungan selesai mereka langsung menghajar JCC dengan irama
rancak Di Rantau. Didahului dengan aksi lempar topi oleh Hedi Yunus, KAHITNA pun kembali bernyanyi sambil menari. Bagian ini
adalah salah satu yang menyenangkan bagi saja.
20.45 WIB. Lampu meredup kembali.
Layar kembali tertutup dan sesaat kemudian menyala kembali menampilkan cahaya
serba biru dan ungu. Dian Nitami muncul dari sisi kiri panggung. Dengan
berkipas Dian membawakan puisi cinta KAHITNA...”dengan
benang ketulusan aku merenda kasih, menyulam sayang dan merajut cinta..dan akan
kujadikan sehelai kain indah bernama cinta..”.
20.47 WIB. Dari sisi kanan panggung
Anjasmara muncul dengan pakaian serba putih menuntun sepeda kumbang. Penonton
pun mengaduh saat Anjas mulai membalas puisi Dian menggunakan untaian syair
KAHITNA. “Kalau aku mengatakan cinta
padamu, itu bohong..sebab cinta tak pernah bisa menggambarkan menginginkan
kamu. Dan aku juga bohong kalau mengatakan kamu cantik, kamu lebih dari sekedar
cantik...”.
20.51 WIB. Hall konser meredup lagi.
Tapi hanya sebentar setelah layar kembali terbelah dan penonton kembali
“bangun”. KAHITNA muncul dengan pakaian anyar serba coklat. Tanpa menunggu lama
mereka langsung menyanyikan Seandainya Aku Bisa Terbang. Paduan suara penonton
dimulai tanpa komando, galau berjamaah dimulai.
20.58 WIB. “Saat bintang datang
tampak jelas di awan..inginku menggapai kejora..”. KAHITNA mulai mengungkit rasa sakit hati penonton lewat tema
CINTA SEGITIGA Merenda Kasih.
21.01 WIB. JCC makin galau saat
KAHITNA menyambung Merenda Kasih dengan Aku Dirimu Dirinya....panas dingin yang
merasa punya cerita cinta bergini.
21.04 WIB. Yovie menyampaikan pidato politik, katanya “banyak politisi hebat, pandai bicara, tapi pada
kenyataanya..........”. Penonton pun bersorak
“Oooo Eya Eyo..kita bangun negeri ini kawan..”.
“Oooo Eya Eyo..kita bangun negeri ini kawan..”.
21.08 WIB. ”Bilakah dia tahu apa yang tlah terjadi..semenjak hari itu hati ini
miliknya..”. Koor penonton berlanjut dengan Andai Dia Tahu.
21.12 WIB. JCC bergetar lebih
kencang. Tentang Diriku dinyanyikan.
21.16 WIB. KAHITNA istirahat.
Panggung diambil alih sejenak oleh The Groove. Namun paduan suara penonton tak
berhenti. The Groove melagukan Selamat Ulang Tahun Cinta dengan aransemen yang
manis.
21.21 WIB. The Groove kembali
mengajak penonton bernostalgia lewat tembang lama KAHITNA berjudul
Bagaimana.
21.26 WIB. Sorot sinar lampu
panggung kembali meredup. Hanya cahaya biru yang tersisa. Penonton terus
berteriak.
21. 27 WIB. KAHITNA kembali muncul
dengan pakaian baru. Sambil berjalan ke tengah panggung ketiga vokalis
melantunkan Eya Eyo. Tak sampai selesai mereka mengajak berdialog penonton
untuk melihat kembali sejarah lagu-lagu KAHITNA yang identik dengan
bunyi-bunyian “eya eyo”, “hiye hiye” dan “huo huo”.
21.30 WIB. Oo Wae...Oo...
21.32 WIB. “Katakan-katakanlah saja
bila kau benar sayang..jangan kau buat aku terlalu lama menunggumu..O eya
eyo...Oo eyo..Oo eya eyo..”
21.35 WIB. KAHITNA memanggil
teman-teman mereka untuk menemani membawakan Bintang. Paduan suara penonton
terus berlanjut.
21.39 WIB. Suami Terbaik !!!
21.43 WIB. KAHITNA istirahat. Namun
mereka tak pergi, hanya beranjak lebih belakang dan memberikan panggung kepada
“keponakan” mereka RAN yang segera melanjutkan pesta dengan Mengapa Terlambat.
21. 47 WIB. RAN masih mengambil alih
panggung dengan Setahun Kemarin. Paduan suara penonton tak juga henti.
21.53 WIB. RAN mendadak mellow
dengan Cinta Sudah Lewat. Meski awalnya terdengar ganjil, penonton tetap
melakukan koor saat KAHITNA “turun tangan” kembali menyambung lagu tersebut.
21.57 WIB. KAHITNA menjawab
tantangan RAN dengan memainkan musik jazz.. Instrumentalia Pinokio dirangkai
Pasadena KAHITNA bawakan dengan luar biasa.
22.02 WIB. KAHITNA istirahat. Mundur
dan menghilang dari balik layar. Panggung tak dibiarkan menganggur. Maliq &
D’Essentials mengajak penonton berdansa lewat Everybody Needs Somebody.
22.06 WIB. Maliq & D’Essentials
membawakan Permaisuriku. Lagu KAHITNA ini ternyata salah satu lagu jagoan
mereka saat mereka masih “aktif” sebagai band kafe.
22.12 WIB. Semacam Ice Breaking. Tak
ada lagu. Yang muncul hanyalah 8 wanita berpakaian serba hitam putih yang
langsung bergerak lincah di atas panggung. Pertunjukkan yang semula datar
menjadi asyik dinikmati ketika musik yang mengiringi tarian ternyata
instrumentasi Cinta Sendiri,
22.17 WIB. Tarian belum selesai dan
KAHITNA muncul dari balik penari. Mereka telah berganti pakaian serba hitam dan
putih. Tak menunggu lama, KAHITNA langsung membuat penonton menjerit dengan Tak
Sebebas Merpati. Paduan suara penonton kembali “on”.
22.27 WIB. Sesi mellow dimulai.
“Telah lama sendiri..dalam langkah sepi...”
22.33 WIB. KAHITNA menggerus hati
penonton lewat kisah cinta beda agama, Nggak Ngerti. Sayapun ikut termenung menghayati.
22.38 WIB. Kegalauan memuncak.
KAHITNA membawakan Soulmate dengan aransemen baru. Penonton makin histeris.
22.44 WIB. Ampuunn !!!. KAHITNA terus
mengobrak-abrik perasaan penonton. Kali ini begitu tajam lewat Mantan Terindah.
Penonton makin histeris ketika KAHITNA membawakannya dengan gerak tubuh ala
pantomim dan musik orkestrasi yang membuat merinding. Koor makin meninggi.
Penonton dibuat terhenyak dengan tambahan lirik baru: “aku tahu kita tak saling lupa…walaupun kenyataannya kini kau di
seberang sana, aku tahu kita tak akan lupa, walaupun kenyataannya kini aku
masih di sini”
22.49 WIB. JCC pun membuncah.
KAHITNA menebar cintanya lewat tembang CANTIK. Sejumlah penonton VIP dan
Diamond di belakang saya kompak berdiri dan ikut bernyanyi.
22.56 WIB. Gairah JCC tak lagi
terbendung. Segala riuh rendah keluar memenuhi langit panggung. Inilah lagu
yang paling ditunggu-tunggu penonton. CERITA CINTA mengajak penonton dari
segara penjuru Festival, Diamond, VIP, Gold hingga tribun berdiri, bernyanyi
dan bergoyang. Koor pun menyampai puncaknya...”Heeeyyy hey hiye hiyeeee ye ye
ye ye..hiye hiye hiyeeeee..”
23.01
WIB. Jamaican Cafe muncul kembali dan bergabung dengan KAHITNA. “Sampai
Nanti...harap ini takdirku..tuk selalu denganmu..Sampai Nanti...!!!”. Ribuan penonton
kompak berteriak, jempol mereka semua maju ke depan. Ada yang membunggkukkan
badan, ada juga yang histeris berkepanjangan.
23.08 WIB. Tak tahu seperti apa
mulanya, konser yang harusnya sudah selesai malah bertambah “berisik”. Penonton
berteriak minta lagi, sejumlah orang di bangku Diamond, gold dan tribun tampak
berdiri “memprovokasi”. KAHITNA pun menyerah. Sebatas Mimpi dan Cinta Sendiri
menjadi lagu dadakan yang akhirnya sukses “mengusir” penonton untuk pulang.
23.45 WIB. Konfrensi Pers di JCC.
00.07 WIB. Sesi Foto dan selesai.
00 : 30 WIB. Jangan pernah berakhir cerita cinta kita!
Komentar
Posting Komentar