Dulu pambajakan hanya dilakukan oleh
sekelompok orang yang memiliki seperangkat media berharga mahal untuk bisa
menggandakan sebuah keping CD menjadi ribuan anak-anak haramnya. Selanjutnya
ketika teknologi internet dan software semakin berkembang dan menjadi sesuatu
yang murah, semakin banyak orang bisa mengkloning sebuah karya musik. Dan kini di era saat dunia dipindahkan ke dalam
genggaman tangan setiap orang, era di mana tangan dan jari manusia semakin
eksis, hal ironis itu terjadi. Berbagai gadget di genggaman banyak orang itulah
yang kini bisa membuat semua orang bisa membajak karya musik dengan sangat
leluasa.
Beberapa hari yang lalu saya tergelitik mendengarkan hasil rekaman siaran
radio favorit yang sengaja saya rekam karena di saat yang sama harus
mengerjakan hal lain. Suara hasil
rekaman ternyata sangat jernih seperti tak mengalamai kompresi. Penasaran
dengan hasilnya jika diputar melalui player di komputer, saya pun
memindahkannya ke laptop. Ternyata kualitas audionya memang sangat baik seperti
hasil ripping CD atau sama dengan jernihnya suara radio ketika rekaman itu
dibuat.
Saya akhirnya kembali memeriksa fitur
recording dalam ponsel. Di sana ada 2 fitur yang peruntukkannya berbeda meski
bisa digunakan untuk pekerjaan yang sama yakni merekam. Yang menarik adalah
fitur merekam langsung dari sumber yang ternyata bisa “memindahkan” siaran
radio dengan durasi sangat lama dan sangat selektif hingga suara sekitar bisa
diredam. Hasilnya rekaman yang tersimpan pun jernih dan seolah tak mengalami
kompresi.
Fitur merekam langsung dari sumber sebenarnya
sudah disematkan di beberapa ponsel generasi sebelum smartphone, namun biasanya
hasilnya mengalami kompresi atau formatnya sukar diolah melalui komputer.
Sementara berbagai smartphone zaman sekarang rupanya menyematkan fitur recording
yang jauh lebih sempurna dari sekedar perekam biasa.
Fitur merekam langsung dari sumber seperti
ini jauh lebih mudah dibanding merekam siaran streaming melalui laptop
atau komputer yang memerlukan software khusus. Selain tidak tergantung dengan
koneksi internet, fitur merekam langsung yang disematkan pada beberapa smartphone
juga tidak memerlukan aplikasi tambahan karena sudah menjadi bagian yang
terintegrasi dengan ponsel. Hanya memerlukan satu kali sentuh untuk merekam
siaran dengan bagian yang bisa kita pilih untuk disimpan langsung ke dalam
memori.
Pada
akhirnya saya mencoba menemukan sendiri jawaban mengapa banyak lagu yang baru
diperkenalkan di radio, tidak dibuat dalam bentuk fisik dan belum dijual di
pasar digital dalam hitungan menit langsung beredar secara luas di berbagai
website ilegal. Boleh jadi kloningan lagu-lagu itu dihasilkan dari fitur
recording di berbagai smartphone yang dalam sekejap memindahkan sebuah lagu
dari radio ke dalam memori eksternal dan dengan dukungan koneksi internet akhirnya
tersebar secara ilegal.
Pembajakan sepertinya telah menjadi kerja
kreatif yang selalu berhasil melompat satu langkah lebih maju dibanding upaya
pencegahannya. Kini membajak lagu tak hanya mudah dan cepat, tapi juga bisa
dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja. Sayangnya lompatan itu justru
dilahirkan oleh sebuah perangkat yang melabeli dirinya si cerdas.
Komentar
Posting Komentar