Jatuh
cinta saat kali pertama melihatnya dan semenjak hari itu
mencoba untuk mengenalinya lebih dalam. Itulah gambaran yang saya alami ketika
akhirnya jatuh cinta kepada Anggrek Alam Indonesia. Alasannya sederhana,
Indonesia memiliki lebih dari 4000 spesies Anggrek atau hampir seperlima jumlah
spesies Anggrek dunia. Satu hal yang luar biasa. Namun sayang masyarakat
Indonesia juga belum banyak mengenal Anggrek-anggrek negeri sendiri meski
beberapa di antaranya lazim dijumpai di sekitar tempat tinggal kita. Para
pemuda pun rasanya tak banyak yang melirik Anggrek Indonesia sebagai hal yang
menarik untuk mereka akrabi.
Eksplorasi
Anggrek Alam adalah hal yang paling banyak mendatangkan pengalaman berkesan.
Saya merasa beruntung bisa berkali-kali menyaksikan dan membuktikan sendiri
betapa cantiknya Anggrek Indonesia. Menemukan kepuasan saat menjumpainya mekar
di balik rimbunnya pepohonan hutan.
Menemukan dan mengenali Anggrek di alam tidaklah sesederhana teori mengenai
ciri dan karakter Anggrek yang dituliskan di berbagai buku. Di alam Anggrek
tak selalu hadir seperti gambaran di dalam buku. Oleh karena itu dengan
mengikuti eksplorasi Anggrek seseorang akan semakin mengenal habitat
Anggrek sekaligus belajar mengidentifikasi Anggrek di alam karena di alam
Anggrek akan tampil lebih apa adanya dibanding gambaran di dalam buku.
Di alam Anggrek sering berada jauh di dahan pohon di
ketinggian. Beberapa ada yang berserakan di lantai hutan tertutup semak belukar
dan berpotensi rusak terinjak. Anggrek sering berada dalam rumpun yang besar
dan bercampur dengan tumbuhan lainnya. Sebagian lain tersamarkan oleh siklus
hidupnya. Ada beberapa Anggrek yang tampak bukan seperti Anggrek terutama
saat sedang tidak berbunga.
Memotret
Anggrek di alam perlu dilakukan sealamiah meski itu seringkali tidak mudah
karena di alam Anggrek jarang hadir dalam kondisi ideal untuk dapat dipotret
dengan nyaman. Mengatur/memanipulasi posisi Anggrek sebisa mungkin dihindari. Selain dapat merusak jasadnya, terlalu banyak manipulasi tangan manusia juga tidak disarankan dalam fotografi alam. Di tengah keterbatasan, kecantikan Anggrek harus dapat
ditampilkan semaksimal mungkin. Oleh karena itu memotret Anggrek di alam
seringkali mengharuskan orang untuk melakukan beberapa hal mulai dari merayap,
memanjat pohon hingga bergelantungan dengan tali. Bantuan tripod, lensa
tele atau makro kadang menjadi kurang berarti karena kondisi habitat di hutan
tidak sesederhana yang dibayangkan.
Namun
demikian memotret Anggrek di alam sangat menyenangkan. Bahkan secara pribadi di
antara banyak hal teknis yang harus dilakukan saat eksplorasi Anggrek,
dokumentasi dan koleksi adalah bagian yang paling mengasyikkan meski itu
berpotensi membuat kita terkilir, tergores duri atau terpeleset dari pohon. Di
sinilah sensasi lain dari memotret Anggrek di alam terasa. Seseorang perlu
mengendalikan dirinya sebaik mungkin. Seseorang yang menggemari Anggrek
seringkali tidak sabaran ketika melihat Anggrek mekar di alam. Ia ingin
langsung mendekat dan melihat kecantikannya dari dekat meski kadang kondisi
habitat kurang memungkinkan.
Memotret
Anggrek di alam adalah rekreasi sambil belajar. Saya sering sengaja menahan pandangan untuk tak segera
menekan shutter demi bisa mengamati betapa cantiknya Anggrek
di depan mata. Namun demikian kadang kala memotret Anggrek di alam harus
dilakukan secepat mungkin terutama di saat cuaca kurang mendukung atau di
tempat yang kurang menguntungkan.
Tak
sekedar menangkap obyek, memotret Anggrek adalah membahasakan kecantikan
Anggrek. Perasaanlah yang bermain. Sensasinya
seringkali membuat saya ingin berteriak ketika menjumpainya seperti puteri
hutan di tengah alam yang serba hijau. Bagi saya Anggrek alam
adalah gambaran kecantikan Anggrek yang sebenarnya. Kecantikan yang
berkali-kali lipat dibanding ketika mereka telah berpindah ke pot, etalase toko
atau loby hotel mewah.
Memotret
Anggrek membawa seseorang untuk merasakan kecantikannya secara lebih nyata. Dan
bagi saya menyaksikannya di alam adalah keberuntungan yang menyenangkan.
Tuhan
betapa cantiknya Kau ciptakan dia.
Komentar
Posting Komentar