Anggrek sudah dikenal luas semenjak 200 tahun
yang lalu. Bahkan jauh sebelum masehi anggrek telah dikenal oleh masyarakat
Asia Timur seperti Jepang dan China sebagai tanaman obat.
Di Indonesia Anggrek mulai dibudidayakan sejak
55 tahun lalu. Sepanjang itu pula, tidak hanya di Indonesia, melainkan hampir
di seluruh dunia Anggrek dikenal sebagai tanaman hias karena memiliki bunga
yang beraneka ragam bentuk, warna dan keindahannya dianggap belum tersaingi
oleh bunga apapun. Sebagai tanaman hias Anggrek juga tidak mengenal trend dan
selalu digemari apapun zamannya.
Namun demikian banyak yang beranggapan
menanam Anggrek adalah hal yang sulit hingga banyak orang yang akhirnya memilih
menyerah merawat Anggrek di halaman rumahnya. Apalagi untuk membungakannya juga tidak mudah.
Anggapan ini tak sepenuhnya salah karena Anggrek memang memiliki beberapa
keistimewaan yang membuatnya memerlukan perlakuan sedikit berbeda dari tanaman
lainnya. Selain itu harus diakui faktor tangan dingin seseorang ikut berpengaruh
pada keberhasilan menanam Anggrek. Hal yang perlu diketahui juga adalah ada
lebih dari 25.000 spesies Anggrek di dunia dan semuanya memiliki kekhasan yang
sedikit banyak berpengaruh pada cara budidayanya. Namun bukan berarti Anggrek
sukar dibudidayakan. Prinsip-prinsip menanam dan merawat Anggrek tak jauh
berbeda dengan menanam tanaman hias lainnya. Memahami tipe Anggrek dapat membantu seseorang dalam merawat tanaman
Anggrek miliknya.
Puluhan ribu spesies Anggrek di dunia pada
dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam beberapa tipe berdasarkan cara/sifat
hidupnya, yaitu :
ANGGREK
EPIFIT
: Anggrek jenis ini mendominasi jenis Anggrek di dunia. Anggrek ini hidup
menempel pada pohon. Anggrek jenis ini biasanya mempunyai pseudobulb dan
simpodial, namun hal ini tidak dapat dijadikan acuan yang kuat. Anggrek epifit
melekat pada inang dengan akar. Di alam Anggrek epifit mendapatkan makanan dan
air dari embun dan materi lapukan pada kulit pohon yang diserap oleh akar.
Contoh anggrek epifit adalah beberapa spesies Dendrobium, Phalaenopsis,
Bulbophyllum, Coelogyne, Grammatophyllum, Cattleya dan Liparis.
ANGGREK
TERRESTRIS
: Anggrek ini tumbuh di tanah. Beberapa contoh Anggrek terrestris adalah
: Arachnis flos-aeris, Spathoglottis pliacata, Arundina
graminifolia, Phaius, Epipactis, Cypripedium, Paphiopedilum
dan Goodyera.
ANGGREK
SAPROFIT
: Daun Anggrek saprofit biasanya kecil dan tanpa klorofil. Beberapa bahkan
tidak memiliki daun. Anggrek ini mendapatkan makanan dari humus. Habitatnya di
tanah berseresah. Anggrek saprofit belum
dilirik sebagai tanaman hias karena jasad dan bunganya dianggap kurang menarik.
Contoh Anggrek saprofit adalah : Didymoplexis, Epipogium
ANGGREK AMOEBOFIT : Anggrek ini hidup di tanah. Pada
periode tertentu hanya tampak daun saja dan pada periode berbunga hanya berupa bunga tanpa daun. Antara periode daun dan periode bunga terdapat masa dorman. Anggrek
ini biasanya memiliki umbi. Seperti halnya
anggrek saprofit, jenis ini juga belum dibudidayakan sebagai tanaman hias. Contoh Anggrek Amoebofit adalah : Nervillia.
ANGGREK LITOFIT : Anggrek ini
tumbuh menempel pada batu terutama yang berlumut. Di alam anggrek jenis ini seringkali merupakan anggrek epifit
atau anggrek terrestris. Dengan kata lain beberapa anggrek epifit dan terrestris dapat tumbuh pada batu, contoh : Spathoglottis , Dendrobium dan Eria.
Lalu bagaimana langkah menanam dan memelihara
Anggrek di rumah ?.
Menanam Anggrek di rumah berarti memindahkan
Anggrek dari habitat aslinya ke lingkungan yang baru. Dengan demikian,
keberhasilan penanaman Anggrek ditentukan oleh keberhasilan “meniru” lingkungan
tumbuh seperti habitat aslinya.
Jika memilih menanam Anggrek epifit seperti Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan), Dendrobium (bangsa anggrek merpati), Oncidium atau Cattleya (bukan Cataliya seperti yang biasa disebutkan pedagang
Anggrek), maka cara menanam yang paling baik adalah menempelkan akarnya pada
potongan kulit kayu atau pakis yang digantung atau direkatkan pada batang pohon.
Hal ini karena anggrek-anggrek jenis itu di alam tumbuh menempel pada batang
atau dahan pohon.
Selanjutnya jika anggrek-anggrek tersebut di
habitat alaminya tumbuh di pohon dengan kanopi yang teduh maka penempatannya di
rumah pun harus disesuaikan. Sebaliknya jika di alam anggrek tersebut hidup
dengan paparan sinar matahari langsung yang cukup tinggi, tak perlu khawatir
menanamnya di halaman rumah yang terbuka.
Selain menempelkannya di kulit kayu atau
pakis, anggrek epifit dapat juga ditanam di dalam pot dengan memilih media
tanam yang tepat. Media tanam untuk menanam anggrek epifit di dalam pot antara
lain arang, pecahan genteng dan batu batu, serbuk kayu dan moss. Penggunaan
media tanam tersebut sebaiknya dikombinasikan karena masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kombinasi yang umumnya dipakai adalah 2/3 arang dan
1/3 potongan pakis dengan alasan arang baik untuk perlekatan akar sementara
pakis mampu menyimpan air dan pupuk, demikian juga dengan serbuk kayu dan moss.
Bagaimana dengan anggrek terestris ?. Menanam
anggrek ini paling baik menggunakan media tanah karena anggrek ini pada
dasarnya adalah jenis anggrek tanah. Menanamnya dapat dengan menancapkannya
langsung ke dalam tanah maupun di dalam pot. Anggrek terestris juga dapat
diperbanyak dengan cara stek. Salah satu perbedaan dalam merawat anggrek
terestris dan anggrek epifit adalah anggrek terestris secara umum lebih tahan
terhadap kelebihan air. Jika anggrek epifit biasa disiram dengan menyemprotkan
air, maka anggrek terestris dapat disiram secara langsung. Kebanyakan anggrek
terestris yang dibudidayakan juga lebih tahan terhadap panas. Oleh karena itu
banyak anggrek jenis ini yang dijadikan tanaman pagar di depan rumah atau di
jalur hijau di tepi jalan raya. Meskipun demikian beberapa anggrek terestris
justru memerlukan tempat naungan yang sejuk seperti jenis Paphiopedilum (anggrek kantung semar) karena di habitat alaminya
anggrek ini hidup di tanah hutan yang terlindungi oleh pepohonan besar. Paphiopedilum juga dapat ditanam di
dalam pot menggunakan arang.
Untuk mendapatkan kebutuhan cahaya
matahari dapat dilakukan manipulasi halaman rumah dengan membuat naungan dari
paranet. Cara lain adalah dengan menanam Anggrek di taman yang juga ditanami
tanaman pot lain yang berukuran lebih besar. Pohon dengan
kanopi juga dibutuhkan sebagai naungan
terutama untuk Anggrek epifit. Contohnya : Dendrobium
ditanam menempel pada pohon cemara, mangga, atau jambu yang kanopinya tidak
terlalu rimbun. Phalaenopsis
sebaiknya ditanam dengan naungan pohon yang kanopinya lebih rimbun, di bawahnya kita
dapat meletakkan Paphiopedilum. Sedangkan
anggrek Vanda atau Arachnis dapat ditanam sebagai pagar
nya.
Menyiram
anggrek sebaiknya dilakukan jelang sore dan tidak dianjurkan pada malam hari
karena pada waktu itu kelembaban udara cukup tinggi. Penyiraman pada malam hari akan memperbesar potensi busuk atau serangan
jamur dan bakteri. Jika terpaksa dilakukan sore hari, pastikan bahwa air akan
kering atau habis terserap sebelum malam hari.
Setoleran apapun Anggrek terhadap kelebihan air, Anggrek adalah
tumbuhan yang tidak menyukai kondisi basah terus menerus.
Untuk menyesuaikan kebutuhan air, pemilihan
media tanam sebaiknya disesuaikan dengan lokasi tempat tinggal. Di daerah
perkotaan yang panas dengan curah hujan tidak tinggi seperti Jakarta, Surabaya
atau Kota Yogyakarta medium yang mampu
menyimpan banyak air lebih disarankan. Jadi pemilihan sabut kelapa, moss,
serbuk gergaji dengan kombinasi arang
baik diterapkan di daerah ini daripada terlalu sering menyiram.
Sedangkan di daerah yang sejuk sebaiknya dipilih medium yang tidak terlalu
banyak menyimpan air. Arang atau batu bata dapat digunakan di daerah ini.
Penggunaan medium seperti moss dan sabut kelapa di daerah dingin hanya akan
merugikan karena mudah busuk. Kelembaban di daerah-daerah tersebut umumnya cukup tinggi sehingga
penggunaan medium yang banyak menyimpan air juga akan menyebabkan kelebihan air.
Jangan memberikan pupuk organik seperti pupuk
kompos/kandang langsung kepada Anggrek karena tingkat keasamannya yang tinggi
mudah membuat organ anggrek rusak hingga akhirnya mati. Oleh karena itu anggrek
lebih cocok dipupuk dengan pupuk anorganik dengan berbagai macam merk yang ada
di pasaran.
Jika
kebingungan menentukan jenis anggrek yang ingin ditanam, bijak dalam memilih
Anggrek penting untuk dilakukan di luar faktor selera. Ada beberapa jenis
anggrek yang direkomendasikan untuk ditanam di daerah perkotaan dan dataran
rendah. Sebaliknya ada beberapa jenis anggrek yang pantas dipilih jika kita
tinggal di kota berhawa sejuk.
Kesabaran dan keuletan serta sentuhan cinta lewat tangan akan sangat berguna menghadirkan kecantikan Anggrek. Dan
jangan terkejut atau selalu menganggap diri gagal jika Anggrek di rumah belum
juga berbunga. Pada dasarnya anggrek memang memiliki masa pergantian dari fase
vegetatif ke fase pembungaan yang sedikit lebih lama dibanding tanaman lainnya.
Namun itulah yang oleh banyak orang dianggap sebagai seni menanam Anggrek.
Kesabaran yang akan terbayar lunas saat akhirnya bunga itu mekar dan kita
adalah pemiliknya.
Selamat menanam Anggrek...
Enak banget kak Makanannya, pengen coba lagi kak.
BalasHapustapi jauh harus kebandung lagi kak