Salah satu atribut yang melekat pada Pria
Baik-Baik adalah perihal selera makanannya. Mereka bukan omnivora yang
menggemari semua jenis hidangan. Tapi mereka juga bukan pemilih yang hanya
menyantap satu jenis olahan saja. Meskipun demikian Pria Baik-Baik biasanya
kritis terhadap masakan dan rewel di dapur hingga sering turun tangan sendiri
menyediakan dan menentukan apa yang hendak dimakannya.
Seperti dijelaskan di tulisan sebelumnya (Pria
Baik-Baik bagian I) bahwa mereka tidak suka dengan fastfood apalagi dari gerai makanan franchise asing. Sebaliknya
jenis makanan “rumahan” menjadi kegemarannya sepanjang hari tak terkecuali di
bulan Ramadhan ini.
Nah, ini beberapa menu berbuka yang menjadi
kesukaan mereka.
|
Green Soup with Love |
|
Entah Apa |
|
Es Entah Apa |
|
Buah Segar |
|
Tahu Sumedang | cemilang favorit
Sebaliknya, Pria Baik-Baik kurang menyukai hidangan semacam ini :
Lalu di mana nasi ?. Apa tidak makan nasi ?. Entahlah, tapi mereka cenderung tidak memilih nasi sebagai menu berbuka. Mereka makan nasi hanya saat sahur. Saat berbuka ?. Sekali lagi, nasi bukan pilihan utama mereka. Kecuali kalau mendapat takjil gratis di Masjid seperti ini, mereka dengan bahagia menerima
takjil gratis
|
Komentar
Posting Komentar