Halaman ini kosong, tak ada apa-apa karena
hanya sebuah panggilan yang tak terjawab, tiada percakapan.
Ketika kembali ke meja, saya sadar telah
terlambat beberapa menit untuk mengetahui ada 3 panggilan masuk ke dalam HP
biru ini, handphone yang sudah sangat jarang saya gunakan.
Dari mana ?. Dari siapa ?. Nomor pendek
dengan awalan yang tak lazim dan sesaat saya tahu ini bukan nomor dalam negeri.
Berselang menit kini terjawab dari mana asal
3 panggilan tak dikenal itu. Mb Uci,
memberi tahu kalau nomor yang memanggil HP lama itu berasal dari Negeri Jiran.
Jiran ?.
Bagai kumpulan slide menampilkan
potret-potret cerita masa lalu. Ingatan ini mundur ke belakang menuju masa lama. Mungkinkan itu kamu ?. Tidak
mungkin. Tapi jika benar itu kamu, lantas untuk apa ?. Maaf, waktu saya
letakkan lagi HP itu tanpa ingin berbalik menghubungi.
Saya tak ingin berkata semua itu terlambat,
seperti halnya tak ada yang kebetulan. Di sini yang ada adalah ketentuan. Tapi memang
sudah bukan waktunya lagi bicarakan ini. Orang seumuran kita tak lagi pantas
bicara “mengapa ?”. Manusia dewasa seperti kita tak perlu lagi mempermasalahkan
“bagaimana bisa ?”. Bukan sia-sia, tapi tak ada guna.
Jika benar itu kamu, maka panggilan ini
mungkin hanya panggilan salah alamat.
Sudahlah, pertemuan-pertemuan itu memang menjadi
milik kita. Tapi tak semua yang terjalin dalam sebuah pertemuan akan jadi milik
kita, bukan ?. Kita memang pernah lama bersama tapi tak sempat saling
kenal. Biar saja kalau nanti ada pertemuan lagi, kita selesaikan apa-apa yang
dulu terlewatkan dan tak terselesaikan.
Tapi sekarang semua sudah lewat, kau yang buat.
Di seberang sana, semoga kau selalu sehat.
Di seberang sana, semoga kau selalu sehat.
Komentar
Posting Komentar