“aku tahu kita tak saling lupa walaupun kenyataannya kini kau di seberang sana”.
15 September 2011. Pukul 16.00 WIB, saya berada di dalam taksi, sebut saja Blue Bird (nama sebenarnya) dalam perjalanan menuju Jakarta Convention Center (JCC). Saya tak sendiri, ada dua orang teman soulmateKAHITNA juga, Ilham dan mba Reni.
Sepanjang jalan di dalam taksi kami membicarakan beberapa hal tentang KAHITNA dan pertunjukkannya yang akan digelar malam itu. Mulai dari perkiraan lagu pembuka, lagu lama apa yang akan dibawakan, hingga kejutan-kejutan yang mungkin akan dihadirkan di atas panggung.
Awan mendung semakin meraja di langit Jakarta. Kami belum juga sampai di JCC. Meski sebenarnya pertunjukkan baru akan digelar pukul 20.00 WIB dan pintu masuk gedung konser di JCC baru akan dibuka sejam sebelumnya, kami memang sengaja datang jauh lebih awal. Alasanya selain ingin mengantri di depan, juga untuk bertemu dengan teman-teman soulmateKAHITNA yang lain. Bagi lham dan mba Reni tentu itu sudah biasa, tapi bagi saya, ini akan menjadi perkenalan yang berarti karena saya belum banyak bertemu dengan teman-teman soulmateKAHITNA di Jakarta dan sekitarnya. Hanya beberapa saja yang pernah kami salang bertatap muka dan bicara. Selebihnya pertemanan kami banyak dijalin melalui komunikasi handphone dan social network.
Obrolan di taksi pun terus berlanjut ke banyak hal. Hingga pada suatu saat mba Reni mengetahui kalau saya sebenarnya mempunyai dua tiket. Dan karena saya ternyata hanya datang sendiri tanpa mau melepas satu tiket yang lain, dia pun meledek dengan mengatakan : “waaah, pasti sebenernya kamu mau ngajak seseorang tapi nggak jadi ya ??”.
Taksi pun terjebak kemacetan untuk beberapa saat. Langit mendung ibu kota semakin pekat. Satu tiket itu saya masukkan ke dalam tas kembali.
Komentar
Posting Komentar